Pembuatan Unsur Peta Rupa Bumi 3D dengan Stereo Plotting – Yogyakarta
[S335-FRASTA]
Tahun 2017
Batch1 02-06 JANUARY
Batch2 16-20 JANUARY
Batch3 06-10 FEBRUARY
Batch4 20-24 FEBRUARY
Batch5 06-10 MARET
Batch6 20-24 MARET
Batch7 03-07 APRIL
Batch8 17-21 APRIL
TEMPAT
Hotel di Yogyakarta
available for INHOUSE Request
INVESTASI
Rp 6.000.000,- /participant (non residensial)*
Group Rate:
Rp 5.500.000,- /participant (min 4 participants from the same company)
FASILITY
• Certificate
• Well experiented trainer
• Complete training handbook
• Training Kit, Training Photo & Exclusive Souvenir
• Coffe Break & Lunch
FASILITATOR
Didukung oleh perusahaan dan akademi kependidikan khususnya dibidang mining maupun surveying, FETC menghadirkan pemateri dan instruktur berpengalaman baik dari praktisi atau akademisi
• PT. Frasta Survey Indonesi
• PT. Eroksa Graha Teknika
• Akademisi Teknik Geodesi UGM Yogyakarta
DESKRIPSI
Dalam pembuatan peta RBI ada beberapa item yang akan menjadi produk. Diantaranya adalah DTM (Digital terrain model). Sedikit penjelasan, DTM merupakan Kumpulan data digital point yang tersimpan dalam xyz dan membentuk permukaan bumi. Pembentukan DTM dengan cara stereo plotting memerlukan beberapa langkah pengerjaan , yaitu :
- Penarikan Hidrography, Hidrography(data perairan) adalah semua data yang berhubungan dengan perairan, seperti Morfologi sungai, garis pantai, garis tepi danau dan garis tepi perairan lainnya.
- Penarikan breaklines, Breaklines (garis patahan / tidak continue), adalah data/garis ketinggian yg digunakan untuk membatasi batas Hight Relief. Contohnya : Garis punggung Bukit, Batas galian. Pengambilan data breaklines disesuaikan dengan relief yg kita amati saat pengerjaan stereo plotting.
- Pembuatan Masspoint, Masspoint adalah titik-titik ketinggian dipermukaan bumi. untuk pembuatan masspoint biasanya saya menggunakan cara random, dengan pengambilan data ketinggian sesuai dengan relief topography dan penentuan jarak tiap titik ditentukan sesuai daerahnya, untuk daerah yg mempunyai sudut slope <10% pengambilan titik masspoint dibuat jarang. Tetapi untuk daerah yang mempunyai sudut slope >10% pengambilan titik masspoint pun diperbanyak.
Semua langkah di atas tentunya kita harus berinterpretasi terhadap data yang kita gunakan baik itu secara posisi (x ,y) ataupun secara elevasi(z) untuk image SAR didaerah yang bertopografi dengan perbedaan tinggi yang sangat extrim dan daerah dengan landuse hutan lebat kita akan sulit melakukan interpretasi, kondisi ini disebabkan oleh adanya layover/shadow.Jika semua langkah di atas sudah di kerjakan maka kita akan mendapatkan data berupa vektor 3D yang langsung bisa kita buat untuk membentuk DTM. Untuk meng create DEM /DTM kita bisa memprosesnya menggunakan aplikasi seperti global mapper, PCI Geomatic, Envi, dll.
MATERI
Konsep Dasar Fotogrametri
Dasar-dasar Fotogrametri
Aerial Triangulasi
Restitusi Foto
Digitasi 3D (Stereokompilasi/Stereo Plotting)
Pembangunan Topologi dan poligon
Pembentukan DTM ( Digital Terrain Model ) sesuai KAK
Pembentukan Kontur dan Spotheight
Map Checking
Pembuatan Toponimi secara kaidah kartografi
Quality Control
Penyajian Peta dan Layoting secara standar kaidah kartografi
Pemetaan di Indonesia
INFORMASI PENDAFTARAN
ISIKAN FORM BERIKUT :
atau
Ketik SMS dengan format :
DAFTAR<spasi>
JUDULTRAINING#TGLTRAINING#NAMA#PERUSAHAAN#JMLHPESERTA#EMAIL#TELP.KANTOR
-kirim ke 085286451074
Contoh :
DAFTAR TRAINING FINON#2Mei2011#ARIEF#Company#3#nama@email.com#02174709591
INFORMASI TRAINING 2016 |
INFORMASI SEMINAR 2016 |
JADWAL TRAINING TAHUN 2016 |
INHOUSE TRAINING 2016 |
TRAINING INDONESIA 2016 |
TRAINING CENTER 2016